Apa itu stoikisme? Berikut penjelasan berkenaan stoikisme. Stoikisme adalah Filsafat Hidup untuk mengendalikan Emosi, Simak Penjelasannya di Sini.
Istilah Stoikisme belakangan ini kembali diperbincangkan. Stoikisme adalah filsafat hidup yang mengejarkan untuk mengendalikan emosi.
Stoikisme adalah aliran filsafat berasal dari Athena yang dibawa oleh seorang pedagang namanya Zeno pada sekitaran tahun 300-an SM.
Sebelumnya, stoikisme dinamakan Zenonisme. Akan tetapi sehabis Zeno dan murid-muridnya berjumpa di Stoa Painted Porch, lalu istilah Zenonisme diganti dengan Stoikisme.
Di Stoa sendiri, Zeno mengajar berkenaan pandangan-pandangan hidup dan beberapa hal yang lain. Di situ Stoa diberi kebebasan untuk berdiskusi dan dikasih izin untuk saling menanggapi pendapat. Beberapa orang Stoik ini memberi pelajaran kepada orang dengan tidak membedakan-bedakan kasta.
Stoikisme adalah tergolong aliran filsafat yang sanggup memengaruhi banyak orang-orang.
Pemahaman Stoikisme adalah filosofi yang memberi pandangan hidup bagaimana mengendalikan pemikiran untuk seseorang.
Supaya masih tetap tenang dan fokus menghadapi yang terjadi di sekitar tanpa perlu berasa cemas.
Stoik tawarkan ke manusia tidak untuk khawatir pada tiap-tiap hal yang terjadi di luar kendali manusia. Misalnya; menanggapi saat terjebak hujan saat di jalan.
Saat dalam hujan kemungkinan rasa cemas mulai muncul, walau sebenarnya kondisi itu tidak dapat dikontrol, yang penting dikerjakan saat terjebak hujan saat di jalan yakni dengan mengontrol emosi atau mungkin tidak perlu berasa cemas.
Agar bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, 5 contoh pratktif filosofi stoikisme adalah seperti berikut :
5 contoh pratktif filosofi stoikisme
1) Mengetahui jika sejumlah hal yang terjadi, terkadang di luar kuasa kita.
Salah satunya praktek pokok dalam filosofi Stoikisme adalah membandingkan di antara kejadian yang terjadi. Yang mana di luar kuasa kita dan dalam kuasa kita. Contoh factor external nya adalah penerbangan diundur karena cuaca jelek. (Ini adalah hal yang di luar kuasa kita).
Tidak ada satu langkah pun yang dapat kita kerjakan untuk mengubah keadaan itu. Oleh karena itu, terus menerus kecewa dengan hal yang terjadi adalah keputusan yang percuma.
2) Terima kenyataan jika yang terjadi adalah realitas yang perlu dihadapi.
Stoikisme adalah mengajarkan yang dapat kita kerjakan, menerima kenyataan sebagai mana adanya. Lantas, mengubah persepktif kita dengan memandang segi positif nya; dengan menunda perjalanan, penerbangan di cuaca yang bagus akan lebih membahagiakan dan menenangkan.
Bila kita cuma konsentrasi pada hal-hal dalam kontrol kita, tidak hanya kita semakin tenang dan berbahagia. Tapi, kita menjadi sadar jika melawan, mengeluh, menyalahakan factor external adalah sebuah perlawanan yang tidak dapat dimenangkan.
3) Filosofi Stoikisme adalah melatih diri dengan keluar zona nyaman.
Seorang yang telah terlatih dengan spontanitas akan fleksible akan apa saja yang terjadi. Filosofi Stoikisme mengajari kita melatih diri untuk biasa dalam melakukan beberapa hal yang tidak nyaman atau berbeda dengan rutinitas kita. Misalnya; mandi sama air dingin, meskipun kalau kita telah terbiasa sama air hangat.
Latihan ini mempunyai tujuan supaya kita menyadari jika, kesenangan tidak dapat dipisahkan dengan kesulitan. Pelajaran hidup sering tiba dari kejadian yang tidak membahagiakan. Seperti pada analogi, "If you never tasted bad apples, you will never appreciate a good apple."
Stoikisme adalah mengajarkan praktek hidup sederhana; supaya kita senantiasa mengucapkan syukur dengan tiap hal yang terjadi, baik yang membahagiakan atau tidak.
“Karena kalau kita cermati, sebetulnya tidak ada yang permanen dalam hidup ini.
Barang kesayangan bisa tidak sengaja rusak atau hilang, begitu pula pekerjaan. Orang tercinta bisa pergi dari kehidupan kita secara tiba-tiba, apakah karena alasan pribadi atau dipanggil yang Kuasa. Begitu pula dengan kekuasaan, kekayaan, reputasi. Tidak ada jaminan pasti keberlangsungan hal-hal ini dalam hidup kita.
Berjarak secara emosi tidak menjadikan kita manusia yang dingin dan tidak peduli. Malah sebaliknya. Karena tahu betul apa yang kita miliki sekarang, orang-orang yang ada di kehidupan kita sekarang, bisa hilang atau pergi kapan saja, ini mendorong kita semakin menghargai dan tidak menyia-nyiakan mereka selagi masih ada dalam hidup kita.”
4) Fokus pada usaha, Berharap yang terbaik, Siap sama yang terburuk.
Di dunia kerja, Stoikisme mengajarkan yang semestinya jadi fokus utama adalah usaha dan kualitas kerja kita. Walau, yang sering kita harap adalah apresisasi dan pengakuan dari atasan/bos. Dengan harapan, nanti bila kerja hasil berpengaruh baik ke perusahaan, kita akan dipromosi ke tingkat seterusnya. Namun, berbagai hal external yang memengaruhi keputusan ini yang di luar kendali kita.
Maka dari itu, makin kita mencoba mengatur factor external ini, ujungnya cuma akan membuat kita stress. Tetapi jika, bila realita nya usaha kita tidak dihargai, kita siap memutuskan untuk cari peluang di perusahaan lain yang miliki prospect yang lebih bagus.
5) Tuangkan dalam tulisan, bikin jadi kebiasaan.
Stokisme mengajari cara hidup anti kuatir, Tetapi, kejadian setiap hari kerap kali lewat begitu saja tanpa kita evaluasi. Dengan menyempatkan diri, merefleksi kejadian yang terjadi, sesungguhnya membuat kita lebih sadar dan mengerti apa yang kita harapkan.
Mana hal yang penting ditingkatkan misalnya: pola hidup sehat, olahraga teratur, komunikasi dengan sesama, dan lain-lain. Serta, mana hal yang di luar tanggung-jawab kita: komentar dan perlakuan orang lain pada kita.
Praktek menulis jurnal ini dilakukan oleh beberapa tokoh yang menjalankan filosofi hidup stoikisme, seperti filsuf Seneca, Kaisar Roma Marcus Aurelius dan filsuf Epictetus.
Kata kunci terkait : stoikisme adalah, apa itu stoikisme, teori stoikisme, kata kata stoikisme, stoikisme dan islam, ataraxia bahagia menurut stoikisme, stoikisme quotes, prinsip stoikisme, pengertian stoikisme, tokoh stoikisme, contoh stoikisme, stoicism quotes indonesia, filosofi stoikisme, memahami stoikisme, stoikisme pdf, filsafat stoikisme adalah, stoisisme adalah, quotes stoicism, quote stoicism, stoicism book, stoikisme filosofi teras, stoicism dalam islam